Hari Ahad atau Minggu?

Hari Ahad atau Minggu?

Oleh: Luthfi Abdoellah Tsani*

Beberapa nama tempat di Indonesia identik dengan bahasa Arab. Danau Toba konon berasal dari bahasa Arab "toyyibah" yang artinya bagus. Maluku juga berasal dari kata "muluk" yang artinya beberapa raja. Bahkan banyak bahasa Indonesia sendiri yang diserap dari bahasa Arab. Misalnya, istirahat, abjad, kalimat, ahli dan masih banyak yang lainya. Semua kata yang saya tulis di atas itu berasal dari bahasa Arab yang kini sudah diserap menjadi bahasa Indonesia.

Organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlotul Ulama', juga banyak memberi nama badan otonom atau lembaga di bawahnya dengan nama-nama Arab. Fatayat, Muslimat, Ansor, Rijal Ansor, Ma'arif. Ini semua adalah bahasa Arab. Bahkan nama-nama hari di Indonesia pun juga menggunakan bahasa Arab. Senin asalnya "itsnain". Artinya hari ke dua. "Tsulasa" yang artinya ke tiga, menjadi Selasa dan seterusnya. Kecuali hari Minggu.

Dalam bahasa Arab, hari minggu disebut hari Ahad. Artinya pertama. Beberapa orang Indonesia masih banyak yang menyebut hari pertama itu dengan sebutan Ahad. Bukan Minggu. Namun, dalam kalender-kalender, penyebutan di media massa, hingga istilah resmi, hari pertama itu disebut Minggu. Bukan Ahad.

Sekilas sejarah tentang hari Minggu. Dalam Wikipedia, Minggu berasal dari bahasa Portugis "domingo". Artinya hari tuhan. Kata ini kemudian diserap oleh bahasa Melayu menjadi "dominggu". Pada perkembangan seterusnya, sekitar abad ke-20, orang-orang terbiasa menyebut hari tuhan itu dengan sebutan Minggu.

Perubahan istilah dari hari Ahad menjadi hari Minggu ini tidak lepas dari istilah yang dibuat umat Kristiani. Hari itu adalah hari perhentian bagi orang Kristen, sekaligus hari peringatan akan kebangkitan Yesus. Maka mereka menyebut hari Ahad dengan sebutan hari tuhan, atau hari minggu. Mirisnya, istilah ini juga banyak diikuti oleh Umat Islam. Tanpa disadari,  mereka telah menyebut hari Ahad dengan sebutan hari tuhan Kristen, namun dalam bahasa Portugis.

Ini sekilas refleksi tentang hari Ahad atau Minggu. Tanpa bermaksud menyalahkan umat agama lain, penulis hanya ingin mengajak umat Islam untuk menyebut nama hari dengan sebutan yang cocok untuk agama Islam. Tanpa harus latah mengikuti umat agama lain. 

*Founder di Gafrom (Garis Free Ormas)

Comments

Popular posts from this blog

Bu Risma: Dari Blusukan ke Pilgub DKI

Nalar Fiqih Jual Beli Online

Emas dan Perak Bukan Lagi Barang Ribawi