Lapar Versi Al-Ghazali: Kajian Kitab Ihya'Ulumuddin

Catatan singkat halakoh Ihya' setiap malam selasa 2 pekan sekali
#Lapar

Hujjatul Islam, Abu Hamid, Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali berkisah tentang Syekh Ali al-Jurjani. Dalam kisahnya, Al-Ghazali bercerita bahwa Syekh Ali saat makan roti langsung ditelan tanpa dikunyah. Akhirnya sahabatnya bertanya, "Apa yang membuatmu langsung menelan roti ini, tanpa dikunyah?". Syekh Ali menjawab, "Aku hitung waktu yang digunakan untuk mengunyah satu suap roti ini sama dengan 70 kali membaca Subhanallah. Maka aku tak pernah menguyah roti selama 40 tahun". 

Lalu Imam Ghazali mengomentari perbuatan Syekh Ali ini. Al-Ghazali berkata, "Perhatikan bagaimana cara Syekh Ali memanfaatkan waktunya. Beliau tak ingin waktunya tersia-sia dengan sibuk mengunyah. Setiap hembusan nafas itu adalah perhiasan mulia yang sangat berharga. Maka seharusnya digunakan untuk simpanan abadi kelak di akhirat. Yaitu dengan memanfaatkan waktu itu untuk berzikir dan toat kepada Allah". 

Imam Ghazali meneruskan, "Berharganya waktu itu hanya diremehkan oleh orang-orang yang lalai (kepada Allah); orang-orang yang tidak menyadari derajat agama tapi mereka ridho dengan kehidupan dunia dan merasa tentram dengannya.

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai

Luthfi Abdoellah Tsani

Comments

Popular posts from this blog

Bu Risma: Dari Blusukan ke Pilgub DKI

Nalar Fiqih Jual Beli Online

Emas dan Perak Bukan Lagi Barang Ribawi